Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aqiqah dan Qur'ban: Ungkapan Syukur dan Penghormatan dalam Tradisi Pemotongan Hewan di Indonesia

 








Kresna.biz.id - Di Indonesia, ada dua tradisi yang sudah menjadi bagian dari budaya yang tidak asing lagi, yaitu Aqiqah dan Qur'ban. Kedua tradisi ini rutin dilakukan hampir setiap tahun, baik di kota maupun di perkampungan.

Aqiqah dan Qur'ban memiliki perbedaan yang mencolok. Qur'ban dilakukan dengan pemotongan hewan pada Bulan Haji setelah sholat Idul Adha hingga matahari terbenam atau akhir tasrik, tepatnya dari tanggal 11 hingga 13 bulan Dzulhijjah dalam penanggalan Islam. 

Tradisi Qur'ban ini dilakukan untuk mengenang dan memperingati pengorbanan Nabi Ismail oleh ayahnya, Nabi Ibrahim AS.

Sementara itu, Aqiqah biasanya dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas terwujudnya harapan atau keinginan tertentu. Selain itu, Aqiqah juga sering dilakukan sebagai penyambutan kelahiran anak sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. 

Dalam pelaksanaannya, umumnya seekor kambing atau domba dipotong sebagai simbol perayaan dan ekspresi syukur atas kelahiran anak tersebut.

Selain perbedaan dalam tujuan pelaksanaan, terdapat pula perbedaan dalam tata cara pemotongan hewan. Pada Qur'ban, hewan yang akan disembelih harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti usia minimal dan keadaan fisik yang sehat. 

Pemotongan dilakukan sesuai dengan tata cara yang diatur dalam syariat Islam, dengan menyebut nama Allah SWT dan menyembelih hewan tersebut secara tuntas.

Sementara dalam Aqiqah, hewan yang dipotong tidak diharuskan memenuhi persyaratan khusus. Pemotongan dilakukan secara sederhana, tanpa aturan yang terlalu ketat seperti pada Qur'ban. Fokus utamanya lebih pada rasa syukur dan perayaan atas kelahiran anak.

Secara keseluruhan, Aqiqah dan Qur'ban adalah bentuk pengabdian dan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT melalui pemotongan hewan sebagai simbol perayaan. 

Meskipun memiliki perbedaan dalam tujuan dan tata cara pelaksanaan, kedua tradisi ini tetap dihargai tinggi oleh masyarakat Indonesia sebagai wujud ibadah dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama.