Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Lakukan Pendataan Peternak Ikan Menghadapi Perubahan Cuaca

Kresna.biz.id – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor tengah gencar melakukan pendataan terhadap peternak ikan di wilayahnya, langkah ini diambil sebagai respons terhadap peralihan musim dan dampak yang dialami sektor perikanan akibat perubahan cuaca.

Sekretaris Diskanak, Asep Hermawan, menyatakan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu telah mempengaruhi kinerja peternak ikan, terutama dalam hal penyaluran air dan revitalisasi saluran Daerah Irigasi (DI). 

"Banyak DI yang kondisinya tidak berfungsi dengan baik, sehingga peralihan musim dari kemarau panjang ke hujan memberikan dampak signifikan terhadap penyaluran air, menimbulkan berbagai masalah," ujar Asep Hermawan pada Rabu (6/12/2023).

Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, Diskanak berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terkait revitalisasi saluran

Asep Hermawan menekankan perlunya perhatian pada teknis penguatan kolam milik masyarakat agar dapat mengantisipasi besarnya debit air pada musim penghujan.

Diskanak juga melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) melakukan sosialisasi teknis kepada para peternak ikan. "Kami memberikan panduan tentang konstruksi dan bagaimana mengantisipasi perubahan musim, tidak hanya dari segi cuaca tetapi juga dari segi penyakit," tambahnya.

Dalam upaya menghadapi perubahan cuaca, Diskanak telah melakukan sosialisasi kepada petani ikan hias dan ikan konsumsi, tujuannya adalah agar mereka dapat menghindari penyakit yang mungkin timbul akibat perubahan kondisi cuaca.

Saat ini, terdapat sekitar 13 ribu pertenakan ikan yang terdaftar di wilayah Kabupaten Bogor, menurut data yang dimiliki Diskanak dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

Asep Hermawan menyebut bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kelompok masyarakat yang memiliki usaha terkait perikanan untuk mengantisipasi masa peralihan musim ini.

"Sampai saat ini, belum ada laporan terkait bencana banjir atau tanah longsor dari peternak ikan. Namun, kami terus berkoordinasi dengan kepala UPT untuk mengedukasi masyarakat mengenai peralihan musim ini," jelas Asep Hermawan.

Terakhir, Diskanak bekerjasama dengan Kementerian Perikanan dalam pembaruan data menggunakan aplikasi Silaku. Upaya ini bertujuan untuk menginventarisir masyarakat yang belum terdata sehingga dapat memberikan bantuan yang lebih tepat dan efektif.