Janji Terabaikan, Masyarakat Desa Kiarapandak Terus Menantikan Hunian Tetap
KRESNA. BIZ. ID -Lagi dan lagi, keluh kesah masyarakat Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya, kembali mencuat lantaran huntap yang dijanjikan belum juga terealisasikan, Warga desa tersebut merupakan korban terdampak bencana banjir bandang yang melanda pada tahun 2020.
Hingga saat ini, tepatnya pada 15 Mei 2023, mereka masih harus menghuni hunian sementara (Huntara), situasi ini tentunya menyedihkan, terutama bagi mereka yang memiliki hati nurani yang peka terhadap kesulitan sesama.
Kondisi kehidupan warga di Huntara terkait kebersihan dan kesejahteraan masih jauh dari kata layak. Hal ini sangat dirasakan oleh warga Desa Kiarapandak yang saat ini tinggal di sana.
Ali, Ketua Rukun Tetangga (RT) 04/03 di Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, menyampaikan rasa lelah yang telah dirasakan oleh warga. Namun, mereka tidak memiliki pilihan selain bertahan hidup dengan apa yang ada sambil berharap janji-janji pemerintah dapat terealisasikan.
"Kami merasa kesal, tetapi kami tidak dapat berbuat apa-apa. Kami harus bertahan hidup sementara dengan apa yang ada sambil berharap janji-janji pemerintah dapat ditepati," ungkap Ali
Ali juga menjelaskan bahwa terdapat 258 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir bandang pada awal tahun 2020, mereka tersebar di tiga titik lokasi Huntara. "Di Kampung Nyomplong sendiri, terdapat 89 Kepala Keluarga dan 250 jiwa, yang terdiri dari orang tua hingga balita," tambah Ali.
Sementara itu, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya berharap agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan hunian tetap (Huntap) yang sebelumnya dijanjikan. Warga tersebut menyampaikan keluhannya dengan harapan agar janji pemerintah segera dipenuhi.
"Kami berharap pemerintah segera merealisasikan Huntap untuk kami. Kami telah menunggu lama, namun janji tersebut belum juga terpenuhi," keluhnya dengan penuh harapan.
Terkait keluhan masyarakat Desa Kiarapandak ini, diharapkan pemerintah dapat segera mengambil langkah konkrit untuk menyelesaikan masalah hunian tetap bagi warga yang terdampak bencana banjir bandang.
Kecepatan dalam merealisasikan janji tersebut akan sangat berarti bagi kesejahteraan dan pemulihan psikologis warga yang telah lama tinggal di Huntara.
Semoga masalah ini segera mendapatkan solusi yang baik untuk kebaikan bersama, Meskipun telah berlalu lebih dari dua tahun sejak bencana banjir bandang melanda pada awal tahun 2020, warga masih terpaksa tinggal di Huntara.