Kontroversi Proyek Taman Tematik di Rumpin, Bogor: Pengawasan Anggaran dan Kualitas jadi Sorotan
Kresna.biz.id - Kontroversi muncul seputar proyek pembangunan taman tematik di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, karena beberapa isu terkait pengawasan dan penggunaan anggaran. Dengan anggaran mencapai Rp 961.950.297.01 yang berasal dari APBD Tahun Anggaran 2023, proyek ini menarik perhatian banyak pihak.
Pekerjaan pembangunan taman ini dilakukan oleh PT. Dipo Artha Anugrah dengan pengawasan dari PT. Asia Reksa Anugrah, dengan waktu pelaksanaan selama 90 hari kerja. Sayangnya, ketika awak media datang untuk meliput proyek ini, tidak ada petugas dari konsultan pengawas yang terlihat di lapangan.
Saat dikonfirmasi salah satu pekerja, prihal pengawas dan mandor proyek, dikatakannya bahwa tidak ada di tempat.
"Mereka tidak ada pak, saya hanya pekerja disini," katanya singkat, Kamis (20/07/2023).
Ketidakhadiran pengawas ini menjadi sorotan utama mengingat anggaran yang cukup besar yang dialokasikan untuk pembangunan taman ini. Beberapa kekhawatiran muncul terkait kualitas dan ketahanan taman karena tanah urugan tidak dipadatkan sebelum pengecoran, melainkan langsung dilaburi adukan.
Masalah ketidakhadiran pengawas juga menimbulkan pertanyaan tentang keterbukaan dan akuntabilitas penggunaan anggaran. Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengawasan, kehadiran konsultan pengawas di lapangan sangat penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.
Pemerintah Daerah perlu berperan sebagai pengawas dalam menghadapi isu-isu ini, untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proyek ini.
Menanggapi hal tersebut, Ade Zulfahmi, Camat Rumpin berharap agar proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi warga Kecamatan Rumpin setelah selesai dibangun.
"Ya, harapannya bisa memberikan manfaat ya untuk warga Rumpin," singkat Ade.
Diharapkan pihak terkait segera mengambil langkah-langkah tegas untuk menyelesaikan isu-isu yang ada dan memastikan proyek pembangunan taman tematik ini berjalan sesuai rencana, dengan standar kualitas yang baik, serta pengawasan yang efektif agar mencapai tujuan yang diharapkan oleh masyarakat.