Skandal Jabat Tangan: Moeldoko, Diminta Minta Maaf ke SBY Meski Sudah Berjabat Tangan dengan AHY!"
![]() |
| Momen jabat tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Muldoko saat akan melaksanakan rapat kabinet di Istana Jakarta. (Screenshot. Google @fotodisk) |
Kresna biz.id - Momen jabat tangan antara Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tidak hanya sekadar formalitas! Adegan itu memicu sorotan tajam dari berbagai kalangan politik, terutama setelah pernyataan mengejutkan dari Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman.
Benny menyerukan agar Moeldoko melangkah ke depan dan mengucapkan permintaan maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan AHY secara terbuka! Tidak hanya itu, permintaan maaf tersebut dipandang sebagai langkah penting untuk menjaga keharmonisan di Kabinet Indonesia Maju, terutama setelah AHY menduduki posisi strategis sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang.
![]() |
| Benny K Harman saat di wawancarai media |
"Pesan saya jelas, untuk menciptakan kebersamaan yang harmonis dalam kabinet, Moeldoko harus memiliki sikap negarawan dengan meminta maaf kepada Pak SBY dan Mas AHY secara terbuka," tegas Benny di Bentara Budaya Jakarta.
Dalam konteks politik yang memanas, Benny menekankan bahwa permintaan maaf itu tidak hanya sekadar formalitas. Hal tersebut dianggap sebagai langkah penting menuju rekonsiliasi yang substansial, mengingat sejarah konflik antara Moeldoko dan Partai Demokrat yang tak terlupakan.
Sementara itu, Moeldoko dihadapkan pada tuntutan moral dan politik yang berat. Sebagai tokoh yang pernah berupaya merebut kepemimpinan Partai Demokrat, kini dia harus meredam ketegangan dengan pihak-pihak yang pernah menjadi lawan politiknya. Meski demikian, apakah Moeldoko bersedia menempuh jalan itu atau memilih bungkam dalam konflik yang terus menggelora, masih menjadi tanda tanya besar.

